SMP Negeri 12 Banda Aceh terpilih menjadi salah satu sekolah untuk Program Presisi (Inovasi Pembelajaran Kontekstual Berbasis Budaya) dari kemdikbud tahun 2022

Program ini juga berkolaborasi dengan bidang studi yang lain. Kami memilih beberapa kegiatan yaitu 1. Membuat Cerpen Berdasarkan kisah pribadi siswa 2. Membuat Film Dokumenter seorang anak pencari kerang (Tirom) 3. Pengolahan sampah organik 4. Pengolahan bahan mentah menjadi bahan pangan setengah matang (Keumamah). sehingga membuat siswa lebih kreatif dan inovatif. Program ini tidak fokus pada hasil pembelajaran tetapi lebih pada prosesnya, proses siswa belajar dari lingkungannya ucap ibu

Foto Bersama Tim Presisi dari Kemdikbud RI & Pak kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kota banda aceh.

Rabu, 21 September 2022.
SMP Negeri 12 Banda Aceh Kedatangan Tim Monev Presisi dari kemdikbudristek Bu Karina, pak Wira, pak reza yang di dampingi oleh bapak kepala dinas pendidikan & kebudayaan Banda Aceh dan ibu kabid pembinaan SMP yaitu bapak sulaiman bakri,S.Pd,.M.Pd. dan Ibu Evi susanti, S.Pd,. M.Si. 
"Kadis Dikbud kota Banda Aceh Sulaiman Bakri S.Pd,.M.Pd mengatakan dalam kata sambutannya bahwa ia sangat siap mendukung program presisi ini yang dilaksanakan di SMP Negeri 12 Banda Aceh".  

Presisi adalah Program Penguatan Karakter Siswa Mandiri Melalui Kreasi Seni. Program ini lahir dari pemikiran bahwa seni atau budaya bisa menjadi metode dalam proses pembelajaran sehingga dianggap mampu memecah permasalahan pada pendidikan. Program ini mampu membuat siswa berproses dan menjadikan mandiri.Siswa kemudian menganalisis permasalahan di lingkungan. Guru membimbing dan mengarahkan siswa untuk mendapatkan solusi. Guru memantik siswa dengan pertanyaan-pertanyaan sehingga menemukan solusinya. Sudah saatnya pembelajaran itu mendekatkan anak dengan masalah yang sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya pintar memilih jawaban yang tepat dan sekedar teori saja. Program ini juga berkolaborasi dengan bidang studi yang lain. Kami memilih beberapa kegiatan yaitu 1. Membuat Cerpen Berdasarkan kisah pribadi siswa 2. Membuat Film Dokumenter seorang anak pencari kerang (Tirom) 3. Pengolahan sampah organik 4. Pengolahan bahan mentah menjadi bahan pangan setengah matang (Keumamah). sehingga membuat siswa lebih kreatif dan inovatif. Program ini tidak fokus pada hasil pembelajaran tetapi lebih pada prosesnya, proses siswa belajar dari lingkungannya ucap ibu santi lusianna S.Pd selaku kepala sekolah. harapannya semoga siswa-siswi sekolah ini menjadi lebih kreatif dan bisa mandiri untuk hidup di masa yang akan datang nantinya. (Drs) 



LINK TERKAIT